Komisi VII Desak Bp Migas Tingkatkan Target Lifting 2011
Komisi VII mendesak Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP MIGAS) untuk meningkatkan target lifting minyak tahun 2011. Desakan ini disampaikan saat Komisi VII dipimpin Wakil Ketua Komisi Zainuddin Amali (Fraksi PG) rapat dengan Kepala BP Migas R. Priyono dan Dirjen Migas Evita Herawati Legowo di Gedung Nusantara I, Jakarta, Kamis (2/9)
“Pokoknya saya minta target lifiting itu naik. Minimal 980bph. Terserah bagaimana caranya, kalau tidak sanggup silakan mundur,” tukas Anggota Komisi VII Idris Luthfi (Fraksi PKS)
Dirinya menyayangkan, sikap BP Migas yang terkesan tidak siap dalam membahas soal asumsi produksi migas dan harga minyak mentah Indonesia dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2011, terbukti dengan data-data yang disampaikan sangat terbatas.
Karena itu, kata dia, Dewan tidak perlu lagi mendengar lebih lanjut tentang masalah-masalah ataupun kendala-kendala apapun yang dihadapi. “Kami diberikan data sangat praktis, maka kamipun menggunakan bahasa politis. Kami hanya mau lifting itu naik,” tegasnya
Idris menilai sejauh ini kinerja BP Migas hanya sebatas menjalankan tugas, tidak terobosan-terobosan yang menggembirakan ataupun strategi yang mumpuni. Selama ini yang ungkapkan hanya sebatas kendala ataupun faktor penghambat yang disebabkan oleh pihak lain.
Sementara itu, Anggota Komisi VII lainnya dari Fraksi PKS, Sugihono Karyosuwondo meminta BP Migas tegas kepada Exxon Mobil dan Blok Cepu, termasuk dalam hal pemberian sanksi. Pasalnya, kata dia kedua perusahaan minyak tersebut dinilai merupakan faktor yang ikut menentukan besaran lifting minyak.
“Jangan investor asing kita anak emaskan, sementara investor lokal harus tertatih. Tolong kami ingin mengetahui, sanksi apa yang sudah diberikan kepada mereka,” tandasnya
“Kalau Exxon Mobil dan Blok Cepu tidak bisa naikin hasil produksi, balikin saja ke Pertamina. Soal infrastruktur itu bukan alasan,” tegas Sugihono menambahkan
Sementara itu dalam paparannya, Kepala BP Migas, R Priyono menyampaikan realisasi rata-rata poduksi minyak secara nasional hingga tanggal 26 Agustus 2010 baru mencapai 957.949 barel per hari. (sw)